Selasa, 26 Juli 2011

26 Juli 2011

KNPI Pelopori Lomba Perencanaan Tata Kota
"Ketika seseorang ingin menjadi Gubernur, Walikota, atau Bupati, dia harus berbuat apa."
26 Juli 2011-

Ketua KNPI Ahmad Doli Kurnia diapit dua rekannya (Antara/ Ujang Zaelani)
----------------
VIVAnews - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Ahmad Doli Kurnia mengatakan untuk menjadi seorang pemimpin formal di daerahnya, seseorang harus mempunyai pemahaman atau visi tentang pembangunan kota itu."Ketika seseorang ingin menjadi Gubernur, Walikota, atau Bupati, dia harus berbuat apa terhadap daerah yang dia pimpin itu," ujar Doli
dalam Malam Anugerah Pemenang Lomba Perencanaan Pembangunan dan Penataan Kota di Gedung JCC, Jakarta, Selasa, 26 Juli 2011 malam. Menurut Doli, intelektual publik yang memiliki keahlian di bidang perkotaan sangat diperlukan karena telah terbukti berperan dalam menjaga perkembangan kota. "Contohnya adalah Kota Semarang dengan keberadaan Profesor Eko Budihardjo dari Undip, dan Kota Surabaya dengan keberadaan Profesor Johan Silas," ujarnya. Namun sayangnya, para ahli perkotaan yang mengambil peran sebagai intelektual publik itu masih minim dan bertolak belakang dengan kebutuhan. "Kita melihat bahwa selama ini proses pemilihan pimpinan di Indonesia hanya melihat dari segi politik sehingga kalau ingin menjadi pemimpin cukup dengan mengangkat pencitraannya saja dan dengan banyak logistik dan uang itu sudah merasa cukup untuk menjadi Gubernur, Walikota, dan Bupati," katanya.
Kehadiran para intelektual publik yang peduli dan punya perhatian pada masalah perkotaan saat ini semakin urgen karena sistem pemilu kepala daerah dan sistem kepartaian yang mengandung banyak kelemahan. "Bahwa pembangunan dan penataan kota selama ini yang dirasakan itu masih perlu ada peningkatan. Kita tahu persis Jakarta banyak sekali masalah banjir, macet, dan segala macam tetapi kita tidak pernah membuat sesuatu yang melibatkan masyarakat," ujarnya.Karena itu, KNPI mempelopori lomba perencanaan pembangunan dan penataan kota. Untuk tahun 2011 ini, Juara 1 dipegang oleh Hanifah dan Rino Sinurat dari Bogor melalui karyanya "Penataan Pusat Kota Kecamatan Cigombong: The Last Frontier of Jabodetabek - Punjur."Juara 2: Healthy Settlement for a Better Quality of Life (RW II, III dan XII Kelurajan Bandaharjo Semarang) oleh Marina Ayu Wulandari dan Ruhaida dari Semarang. Juara 3: Bio-Humanis and Cultural Development Kawasan Sentral Budaya Surakarta (Benteng Vastenderg-Kraton Kasunanan Surakarta-Pasar Gede) oleh Reni Carica Ratriyani dan Indra Maulana dari Surakarta. Juara Harapan 1: Riverfront City of Kali Semarang with Multicurtural Ethnic oleh Bagas Harta Kusuma dan Riki dari Semarang dan Juara Harapan 2: Penataan Pusat Kota Lama Denpasar oleh Alco Bonang Aliqsyah dan Agus Mahardika Wijaya dari Denpasar.
• VIVAnews
=======================================

DPP KNPI Minta PKS Aktif Perangi “Politik Uang”
22 Juli 2011
DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar aktif memerangi dan memberantas politik uang, guna mewujudkan tegaknya demokrasi di Indonesia. Ketua Umum DPP KNPI, Ahmad Doli Kurnia mengemukakan hal tersebut saat melakukan audiensi Presiden DPP PKS Luthfi Hasan Ishaaq di Jakarta, kemarin.Dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu, Doli menyatakan, DPP KNPI sangat peduli dan punya kepentingan untuk mempertahankan keberadaan partai politik dan mendorong agar menjadi partai politik yang kuat, sehat, dan kredibel. Karena prasyarat utama tegaknya demokrasi adalah tegaknya partai politik sebagai pilarnya.“Sayangnya pencitraan partai politik itu, justru dirusak oleh oknum-oknum partai politik itu sendiri saat ini. Yang sangat memprihatinkan adalah bahwa ternyata yang dapat meruntuhkan bangunan konsolidasi demokrasi adalah politik uang,” katanya.Doli dalam sambutannya menyatakan, ‘politik uang’ nampak menjadi ‘wabah nasional’. Oleh karena itu sebagai partai politik Islam, PKS harus menjadi kekuatan di garda terdepan melawan terjadi praktik-praktik politik uang itu.“Kita semua, termasuk KNPI akan ikut mendukung untuk dilakukannya verifikasi terhadap partai politik, ormas, dan lembaga apapun dari wabah itu, apabila kita ingin menyelamatkan demokrasi dan masa depan Indonesia,” ujarnya.Sementara itu, Luthfi mengatakan, di dalam event-event politik di dalam PKS, pihaknya telah berhasil menekan tidak terjadinya praktik politik uang.“Alhamdulillah di setiap momentum Muktamar dan pemilihan pimpinan partai, kami mempunyai mekanisme yang baik dan terhindar dari politik uang. Namun apa yg menjadi mekanisme dan tradisi kami, belum tentu bisa diterapkan pada organisasi lain,” ujarnya.Luthfi juga mengajak KNPI juga serius terhadap masalah-masalah berkembangnya radikalisme, narkoba, dan berbagai penyakit sosial lainnya yang juga semakin marak akhir-akhir ini. “KNPI harus juga peduli dengan masalah yang ada di lingkungannya, yaitu pemuda dan berbagai problematikanya,” kata Luthfi Hasan Ishaaq.Namun, Ahmad Doli menanggapi bahwa politik uang di Indonesia diduga bukan hanya dapat terjadi di dalam internal partai politik atau ormas. Tetapi akan dapat bertransformasi di dalam hubungan antar partai politik, partai politik dan masyarakat, partai politik dan institusi negara, antar institusi negara, institusi negara dan masyarakat, bahkan antar sesama masyarakat.“Dan itulah yang menghiasi wajah demokrasi kita setiap waktu di pemberitaan kita. Oleh karena itu kita perlu serius dan benar-benar punya komitmen yang tinggi untuk melawan itu semua,” demikian Ahmad Doli Kurnia. (Ruslan Burhani/Ant) Sumber: Dakwatuna. http://www.pksgrogol.com/2011/07/dpp-knpi-minta-pks-aktif-perangi.html